Langke, Mano, Peusijuk, Peunuwo, Kenduri

 LANGKEU

Cara Langke pertama.

Dimulai pembicaraan : tujuan kami kesini adalah membawa tanda anak kami.

Apakah sudah ada orang atau belum?, jika belum kami tinggalkan. Jika sudah kami bawa pulang kembali.

Tanda pertama membawa emas biasanya berjumlah 2 mayam. 

Biasanya dibalas kabar 2 minggu setelah itu dari pihak calon dara baro.

Ketika jawaban dari pihak calon dara baro "diterima", kemudian dilanjutkan dengan penambahan emas, waktu itu diberi tahu dan diajak keuchik gampong.

Cara Langke kedua.

Kami datang kemari, karena anak kami dengan anak sudara disini sudah menjalin ikatan. Maka kami datang membawa tanda sebesar 2 mayam emas. Cuma itu saja.

MANO PUCOK

Mano seunalen dengan cara menari melingkar tujuannya menghibur. (Secara Islam tidak ada anjuran).

Seperti hukumnya dala'e (syair), tidak memdapatkan apapun dari hukum Islam. apabila dibaca benar tidak memdapat pahala, jika salah membaca bahkan mendapat dosa. Itu hanya adat, tidak mendapatkan apapun disisi Allah.

PEUSIJUK

Peusijuk juga adat, tidak ada anjuran Islam. Peusijuk adalab bersyarat dengan breuh pade, lagenyan beras terurai lage nyan keuh raseki.  Lage nyan tepung putih begitulah hati putih. Pulut lengket begitu razeki melakat, jangan hilang.

PEUNUWO (DARI LINTO)

Ketika pesta rumah dara baro, pada hari itu sambil mengantarkan linto juga membawa barang bawaan yang disebut peunuwo.

Barang peunuwo sigeu tren minimal 1 Baju, 1 kain sarung, 1 selendang, 1 sajadah dan lainya. Sekarang dirambah kosmetik dan lainnya.

Ditambah lagi bahan makanan dan tanaman yaitu tebu, buah kelapa tunas, kelapa muda.

Ditambah bahan makanan yaitu Ranub meuh/ranub saboh ikat. Sementara pinang dikira oleh sebelah dara baro.

Kemudia juga bulukat/pulut untuk pesijuk penganti. (Bahanya bu kaweuh).

Sementara bahan peaijuk yaitu breuh pade, tepung tawe sebelah dara baro.

PENULANG (DARI DARA BARO)

Ketika pesta rumah linto, sambil mengantar dara baro pada hari itu membawa barang sumulang dari dara baro yaitu nasi satu susu(bu saboh karang), kawan nasi (tumon saboh karang)  dan pulut 1 hidang (bulukat saboh idang).

PENULANG (KEMBALI DARI LINTO)

Pada hari pesta rumah linto, linto kembali memberi peunulang yaitu: memberi piring untuk berdua pengantin, tempat kawan nasi/tempat makan komplek, piring kecil, tempat air cuci tangan dan lainya.

PENULANG BA MEUH ( Pulang Bawa Emas).

Membawa emas (Ba meuh 1 mayam) biasanya pada hari pesta tempat saudara2, pada hari itu juga sumulang dengan memberi yaitu piring satu talam.

Kemudian waktu pesta rumah yang membawa emas tadi, emas itu akan dibalas kembali dengan jumlah yang sama.

PEUNUWO (MEUGANG PERTAMA)

Jika mengikuti adat biasanya membawa pulang yang diantar oleh saudara kandung linto yaitu daging 4 kg, breuh 2 are, boh u, minyek, boh u 10 boh.

Dibalas oleh dara baro pada hari raya.

Pihak linto membalas dengan kue minimal jamanndahulu 7 macam, karah, bungoh kaye, bhoi, kueh sipet, butho, wajib dengan pake meulisan, halua meusekat (bulukat weut saka puteh),  tujuh macam ini namanya juadah.

KENDURI & PESTA

Pada masa Nabi Rasulullah yang ada hanya dua momen yaitu :

Walimah Kawin (Pesta kawin), Turun Mandi (Pecicap)

Sementara sunat kemaluan (anak baligh) sejak lahir langsung sunat sekalian dengan turun mandi (pecicap), begitu di masa Rasulullah Saw.

(Pesta acara Sunat adalah tidak ada sunnah. Yang sunnah hanya 2 yaitu kawin dan turun mandi pada masa Rasulullah dahulu).

Ķenduri Orang Meninggal.

Sebenarnya undangan kenduri orang meninggal tidak boleh dipenuhi.

Kanuri 7 hari hukumnya tidak ada, untuk kita siasati ketika mendatangi dengan  membawa gula saja sebanyak 2 kg sebagai penutup harga nasi yang kita makan agar kita tidak berdosa.

Kenduri ratusan dan puluhan orang meninggal juga tidak ada hukumnya, karena tidak ada dalam hadist.

Acara Maulid Nabi Muhammad Saw.

Tidak ada dalam hukum Islam, Untuk menyiasati kita anggap aja memberi makan anak yatim dan fakir miskin.

Sementara untuk Rasulullah Saw yang dianjurkan hanya shalawat.